Oleh : ETI FATMAWATI BIDURI, Jurusan Kimia FMIPA Unsrat Manado 2011
Minyak
kelapa merupakan bagian yang paling berharga dari buah kelapa, yang dapat
diperoleh baik dengan cara mengekstraksi daging buah kelapa segar (cara basah)
atau daging buah kelapa yang telah dikeringkan (cara kering). Kebanyakan
industri rumah tangga (home industry)
menggunakan ekstraksi cara basah dengan teknik pemanasan santan. Pada minyak
kelapa, aktivitas antioksidan tidak berkaitan langsung dengan kandungan
asam-asam lemaknya tetapi banyak berkaitan dengan keberadaan vitamin E dan
bahan-bahan yang tidak tersabunkan yang larut dalam asam-asam lemak dalam
minyak.
Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis komponen tidak tersabunkan dari minyak kelapa
yang dibuat sendiri dan minyak kelapa
komersial. Ekstrak minyak kelapa
diperoleh dari 2 metode ekstraksi yaitu metode saponifikasi dingin dan metode ekstraksi
langsung. Untuk analisis kuantitatif digunakan larutan standar α-tokoferol, sedangkan untuk analisis
kulitatif dilakukan dengan mencocokan waktu retensi dari masing-masing puncak
pada kromatogram sampel dengan waktu retensi senyawa α-tokoferol standar, untuk
mengetahui kandungan α-tokoferol dari masing-masing sampel minyak kelapa. Hasil
penelitian menunjukkan kandungan α-tokoferol minyak kelapa komersial lebih baik
daripada minyak kelapa yang dibuat sendiri. Untuk metode saponifikasi dingin
dan ekstraksi langsung dengan pelarut etanol efektif digunakan untuk
mengekstraksi komponen-komponen tidak tersabunkan.
selengkapnya dapat didownload di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar