Kategori

Selasa, 26 Juni 2012

download ebook kimia

buat yang berminat mendownload buku-buku berikut, silahkan aja :)
Lehninger Principles of Biochemistry, klik di sini
Biokimia Harper, klik di sini
Modern Industrial Microbiology and Biotechnology, klik di sini

semoga bermanfaat ^_^

Hal-hal yang membatalkan keislaman


oleh: Syaikh Abu Nashr Muhammad bin ‘Abdillah Al Imam 



Definisi Demokrasi 

Abdul Ghani Ar Rahhal di dalam bukunya, Al Islamiyyun wa Sarah Ad Dimuqrathiyyah 
mendefinisikan demokrasi sebagai “kekuasaan rakyat oleh rakyat”. Rakyat adalah
sumber kekuasaan.
Ia juga menyebutkan bahwa orang yang pertama kali mengungkap teori demokrasi
adalah Plato. Menurut Plato, sumber kekuasaan adalah keinginan yang satu bukan
majemuk. Definisi ini juga yang dikatakan oleh Muhammad Quthb dalam bukunya
Madzahib Fikriyyah Mu’ashirah. Dan juga oleh penulis buku Ad Dimuqrathiyyah fi Al
Islam serta yang lainnya.

Perkembangan Demokrasi

Revolusi Prancis tercetus dengan semboyannya yang terkenal “kebebasan,
persaudaraan, dan persamaan2.” Prancis memasukkan demokrasi ke dalam undang-
undang dasarnya di bawah judul Hak-Hak Asasi Manusia pada pasal ketiga :
“Rakyat adalah sumber dan gudang kekuasaan. Setiap lembaga atau individu yang
memegang kekuasaan tidak lain mengambil kekuasaan dari rakyat.”
Pasal ini dimasukkan kembali pada undang-undang dasar tahun 1791 M. Di situ
disebutkan bahwa tahta kepemimpinan adalah milik rakyat. Sistem ini tidak mengakui
model pembagian kekuasaan, pengunduran diri ataupun meraih kekuasaan dengan cara
kudeta.
Kemudian paham demokrasi inipun dicantumkan di dalam undang-undang dasar
sebagian negara Arab dan Islam. Sebagai contoh di Mesir ditetapkan di dalam undang-
undang kesatu tahun 1923 serta 1956. Dan pada tahun 1971 di dalam undang-undang
tersebut terdapat teks yang menyebutkan antara lain bahwa :
“Kepemimpinan adalah milik rakyat dan rakyat adalah sumber kekuasaan menurut cara
yang dijelaskan di dalam undang-undang.”
Pasal ini terdapat pada undang-undang nyaris semua negara Arab dan Islam. Pasal
semacam ini juga termaktub di dalam undang-undang Yaman, negara kami.
Pada pasal empat misalnya disebutkan :
“Rakyat adalah pemilik dan sumber kekuasaan. Kekuasaan itu bisa diperoleh secara
langsung dengan cara referendum atau lewat pemilihan umum demikian pula mencabut
kekuasaan itu dapat dilakukan secara tidak langsung melalui lembaga legislatif,
yudikatif, dan eksekutif serta melalui majelis-majelis perwakilan yang dipilih.”
                                               
2 Aslinya dalam bahasa Prancis “Liberte, Egallite, Fraternite” yang berarti “Kebebasan, Persamaan,
Persaudaraan”. (ed.)
 selengkapnya, silahkan download di sini

Jumat, 22 Juni 2012

Sistem Periodik Unsur


Sistem periodik unsur adalah daftar unsur-unsur yang disusun dengan aturan tertentu. Semua unsur yang sudah dikenal ada dalam daftar tersebut.


Gambar 1. Sistem periodik unsur.

Sistem periodik unsur disusun berdasarkan hukum periodik yang menyatakan bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya. Artinya, jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya, maka sifat-sifat tertentu akan berulang secara periodik.
1.    Periode
Lajur-lajur horizontal dalam sistem periodik disebut periode. Sistem periodik unsur terdiri atas 7 periode. Jumlah unsur pada setiap periode sebagai berikut.
Periode
Jumlah Unsur
Nomor Atom
1
2
3
4
5
6
7
2
8
8
18
18
32
32
1 – 2
3 – 10
11 – 18
19 – 36
37 – 54
55 – 86
87    – 118

2.    Golongan
Kolom-kolom vertikal dalam sistem periodik disebut golongan. Penempatan unsur dalam golongan berdasarkan kemiripan sifat. Sistem periodik modern terdiri atas 18 kolom vertical. Ada dua cara penamaan golongan, yaitu:
·            Sistem 8 golongan
Menurut cara ini, sistem periodik dibagi menjadi 8 golongan yang masing-masing terdiri atas golongan utama (golongan A) dan golongan tambahan (golongan B). Unsur-unsur golongan B disebut juga unsur transisi. Nomor golongan ditulis dengan angka Romawi. Golongan-golongan B terletak antara golongan IIA dan IIIA. Golongan VIIIB terdiri atas 3 kolom vertical.
·            Sistem 18 golongan
Menurut cara ini, sistem periodik dibagi ke dalam 18 golongan, yaitu golongan 1 sampai dengan 18, dimulai dari kolom paling kiri. Unsur-unsur transisi terletak pada golongan 3 – 12.
Beberapa golongan unsur dalam sistem periodik mempunyai nama khusus, di antaranya:
·         Golongan IA               : logam alkali (kecuali hidrogen)
·         Golongan IIA              : logam alkali tanah
·         Golongan VIIA           : halogen
·         Golongan VIIIA          : gas mulia
3.    Unsur Transisi dan Transisi Dalam
a.      Unsur Transisi
Sebelumnya telah disebutkan bahwa unsur-unsur yang terletak pada golongan-golongan B, yaitu golongan IIIB hingga IIB (golongan 3 – 12) disebut unsur transisi atau unsur peralihan. Unsur-unsur tersebut merupakan peralihan dari golongan IIA ke golongan IIIA, yaitu unsur-unsur yang harus dialihkan hingga ditemukan unsur yang mempunyai kemiripan sifat dengan golongan IIIA.
b.      Unsur Transisi Dalam
Dua baris unsur yang ditempatkan di bagian bawah Tabel Periodik disebut unsur transisi dalam, yaitu terdiri dari:
·         Lantanida, yang beranggotakan nomor atom 57 – 70 (14 unsur). Ke-14 unsur tersebut mempunyai sifat yang mirip dengan lantanum (La), sehingga disebut lantanoida atau lantanida
·         Aktinida, yang beranggotakan nomor atom 89 – 102 (14 unsur). Ke-14 unsur tersebut mempunyai sifat yang mirip dengan aktinium (Ac), sehingga disebut aktinoida atau aktinida.
4.    Perkembangan Sistem Periodik Unsur
a.    Pengelompokan logam dan non logam
Penggolongan unsur yang pertama dilakukan oleh Lavoisier yang mengelompokkan unsur ke dalam logam dan non logam. Pada waktu itu baru sekitar 20 jenis unsur yang sudah dikenal. Contoh logam : emas, perak, tembaga dan aluminium. Contoh non logam yaitu : oksigen, hidrogen, belerang dan fosfor.
b.    Triade Dobereiner
Pada tahun 1829, Johann Wolfgang Dobereiner, seorang profesor kimia dari Jerman mengemukakan bahwa massa atom relatif stronsium sangat dekat dengan massa rata-rata dari dua unsur lain yang mirip stronsium, yaitu kalsium dan barium. Dobereiner juga mengemukakan beberapa kelompok unsur yang mempunyai gejala seperti itu. Oleh karena itu Dobereiner mengambil kesimpulan bahwa unsur-unsur dapat dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok tiga unsur yang disebutnya triade. Namun sayang, Dobereiner tidak berhasil menunjukkan cukup banyak triade sehingga aturan tersebut bermanfaat.
Triade
Ar
Rata-rata Ar unsur Pertama dan Ketiga
Kalsium
Stronsium
Barium
40
88
137

c.  Hukum Oktaf Newlands
Pada tahun 1864, seorang ahli kimia dari Inggris bernama A.R. Newlands mengumumkan penemuannya yang disebut hukum oktaf. Newlands menyusun unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Ternyata unsur yang berselisih 1 oktaf (unsur ke-1 dan ke-8, unsur ke-2 dan ke-9, dst) menunjukkan kemiripan sifat. Daftar unsur yang disusun Newlands berdasarkan hukum oktaf diberikan pada tabel berikut.
1.   H
8. F
15. Cl
22.Co&Ni
2.    Li
9. Na
16. K
23. Cu
3.     Be
10. Mg
17. Ca
24. Zn
4.   B
11. Al
18. Cr
25. Y
5. C
12. Si
19. Ti
26. In
6. N
13. P
20. Mn
27. As
7. O
14. S
21. Fe
28. Se

Hukum oktaf Newlands ternyata hanya berlaku untuk unsur-unsur ringan, kira-kira sampai dengan kalsium (Ar= 40). Jika diteruskan, ternyata kemiripan sifat terlalu dipaksakan. Misalnya, Ti mempunyai sifat yang cukup berbeda dengan C maupun Si.
d.    Sistem Periodik Mendeleev
Pada tahun 1869, seorang sarjana Rusia bernama Dmitri Ivanovich Mendeleev, berdasarkan pengamatannya terhadap 63 unsur yang sudah dikenal ketika itu, menyimpulkan bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Artinya, jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat tertentu akan berulang secara periodik.
  
Tabel sistem periodik Mendeleev
Periode
Gol. I
Gol. II
Gol. III
Gol. IV
Gol. V
Gol. VI
Gol. VII
Gol. VIII
1
2
3
4
5
6

7
8
9
10

11
12
H=1
Li=7
Na=23
K=39
(Cu=63)
Rb=85

(Ag=108)
Cs=133
(-)
-

(Au=199)
-

Be=9,2
Mg=24
Ca=40
Zn=65
Sr=87

Cd=112
Ba=137
-
-

Hg=200
-

B=11
Al=27,3
- =44
- =68
?Yt=88

In=113
?Di=138
-
?Er=178

Ti=204
-

C=12
Si=28
Ti=48
- =72
Zr=90

Sn=118
-
-
?La=180

Pb=207
Th=231

N=14
P=31
V=51
As=75
Nb=94

Sb=122
-
-
Ta=182


O=16
S=32
Cr=52
Se=78
Mo=96

Te=125
-
-
W=184

-
U=240

F=19
Cl=35,5
Mn=55
Br=80
- =100

J=127
-

-

-
-



F=56, Co=59

Ru=104, Rh=104
Pd=106, Ag=108

-----

Os=195, Ir=197
Pt=198, Au=199

-----

e.    Sistem Periodik Modern dari Henry G. Moseley
Pada awal abad 20, setelah penemuan nomor atom, Henry Moseley menunjukkan bahwa urutan unsur-unsur dalam sistem periodik Mendeleev sesuai dengan kenaikan nomor atomnya. Penempatan telurium (Ar=128) dan iodin (Ar=127) yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatif, ternyata sesuai dengan kenaikan nomor atomnya (nomor atom Te=52 dan I=53).
Sistem periodik yang kita kenal saat ini adalah sistem periodik modern dari Moseley (lihat gambar 1).

Kamis, 21 Juni 2012

ILMU KIMIA: PENGERTIAN DAN MANFAATNYA


Bila ditanya ‘apa itu ilmu kimia?’ saya kesulitan menjawabnya. Cakupan ilmu kimia sangatlah luas. Secara singkat, dapat dikatakan bahwa ilmu kimia adalah ilmu pemahaman dan rekayasa materi. Materi itu apa sih? Materi  adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Buku, air, gas oksigen yang kita hirup adalah materi. Pada prinsipnya, materi dapat berada dalam tiga wujud: padat, cair, dan gas. Rekayasa materi yaitu pengubahan suatu materi menjadi materi lain.
Untuk dapat melakukan rekayasa materi, para ahli perlu memahami susunan, struktur, serta sifat-sifat materi. Jadi, ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan tersebut. Saya akan membahas definisi tersebut sehingga menjadi lebih jelas.
Pertama, apa yang dimaksud dengan susunan materi? Coba renungkan pertanyaan berikut: Apakah air itu? Apa hakikat perbedaan air dengan zat lainnya, misalnya alkohol? Mengapa alkohol dapat terbakar sedangkan air justru mematikan api? Dalam ilmu kimia, air dan alkohol digolongkan sebagai senyawa, yaitu perpaduan dari dua jenis unsur atau lebih dengan komposisi tertentu. Unsur adalah zat paling dasar dan penyusun segala macam senyawa. Air adalah senyawa yang tersusun dari dua jenis unsur, yaitu hidrogen dan oksigen, dengan rumus kimia H2O, sedangkan alkohol adalah senyawa yang tersusun dari tiga jenis unsur, yaitu karbon, hidrogen, dan oksigen, dengan rumus kimia C2H5OH. Setiap zat mempunyai susunan tertentu yang berbeda dari zat lainnya. Para ahli kimia menentukan susunan setiap zat melalui percobaan, mulai dari zat yang sederhana seperti air, hingga zat yang lebih kompleks seperti protein dan DNA. Pengetahuan tentang susunan zat membantu pemahaman tentang sifat zat itu. Alkohol dapat terbakar karena karbon, oksigen, dan hidrogen di dalamnya membentuk ikatan yang kurang stabil dan dapat bergabung atau bereaksi dengan oksigen di udara membentuk ikatan yang lebih stabil. Di lain pihak, air merupakan senyawa yang tersusun dari hidrogen dan oksigen membentuk ikatan stabil. Air tidak dapat bereaksi dengan oksigen di udara karena tidak dapat membentuk ikatan yang lebih stabil.
Kedua, apa yang dimaksud dengan struktur materi? Materi tersusun atas partikel dasar yang disebut atom. Atom sejenis atau berlainan dapat bergabung membentuk molekul. Atom dan molekul bersifat netral. Atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik disebut ion. Jadi, yang dimaksud dengan struktur materi adalah gambaran tentang bagaimana atom-atom saling terikat. Struktur berpengaruh besar pada sifat-sifat materi. Intan dan grafit, keduanya tersusun dari atom karbon, tetapi keduanya sangat berbeda, bukan? Intan merupakan materi yang mempunyai kekerasan paling tinggi, sehingga dapat dipakai sebagai “pisau” untuk memotong kaca; selain itu, karena kilaunya, intan dapat dipakai untuk perhiasan. Di lain pihak, grafit tidak mempunyai kekerasan yang tinggi dan dapat menghantar listrik. Grafit terdiri atas lapisan-lapisan yang mudah bergeser, sehingga dapat digunakan sebagai pelicin, seperti oli. Perbedaan tersebut terjadi karena perbedaan struktur intan dan grafit. Struktur zat dapat ditentukan melalui percobaan. Apalagi sejak abad ke-19 telah dikembangkan berbagai alat canggih untuk penetapan struktur zat, termasuk berbagai jenis spektrometer dan difraktometer sinar X. alat canggih untuk penetapan struktur zat, termasuk berbagai jenis spektrometer dan difraktometer sinar X.

Ketiga, sifat materi. Ilmu kimia tidak hanya mempelajari sifat zat, tetapi juga berusaha mencari prinsip yang mengatur sifat-sifat zat tersebut, serta merumuskan teori untuk menerangkan mengapa hal itu terjadi. Misalnya, salah satu sifat kimia alkohol adalah dapat terbakar. Ilmu kimia mencoba menjelaskan mengapa alkohol dapat terbakar (seperti yang telah disebutkan di atas).
Keempat, bagian paling penting dari ilmu kimia adalah tentang perubahan materi. Para ahli menggunakan perubahan kimia untuk membuat bahan baru dari bahan alam yang relatif murah, misalnya dalam bidang farmasi dan penciptaan obat-obatan sintetis (bukan alami), plastik seperti polietilena (PE), polivinilklorida (PVC), polikarbonat, dan nilon. Perubahan materi sering disertai perubahan energi dalam jumlah yang cukup besar, sehingga dapat digunakan untuk sumber energi. Misalnya pada reaksi pembakaran bahan bakar minyak. Energi yang dibebaskan pada reaksi pembakaran itu dapat digunakan untuk memasak, menggerakkan kendaraan, ataupun menjalankan industri.

PERANAN ILMU KIMIA
Berikut contoh-contoh penerapan ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari
  1.   Dengan bantuan ilmu kimia telah diciptakan alat pencuci darah (haemodialisis) yang sangat membantu pasien sakit ginjal
  2.      Penemuan para ahli kimia dalam mempelajari silikon yang merupakan bahan dasar untuk membuat microprocessor, menyebabkan komputer semakin kecil ukurannya dan semakin canggih
  3.       Peningkatan produksi pertanian memerlukan dukungan ilmu kimia, misalnya pembuatan bibit unggul dengan rekayasa genetika, pembuatan pupuk buatan dan pestisida.
  4.      Para ahli kimia membantu polisi untuk mencari bukti kejahatan seseorang, misalnya untuk mengidentifikasi korban bom, korban kebakaran yang tidak dapat dikenali wajahnya, diperlukan sidik DNA dalam proses penyidikan.
  5.       Penemuan foto berwarna tidak terlepas dari peranan ahli kimia dalam membuat zat warna yang peka cahaya
  6.   Dll

 Ahli kimia banyak diperlukan dalam berbagai bidang. Menjadi peneliti kimia maupun ahli teknik kimia merupakan suatu karier yang menjanjikan kepuasan dari segi ilmu maupun materi. J

Sejarah Perkembangan Ilmu Kimia


Sekitar tahun 3500 SM, peradaban Mesir kuno sudah mempraktikkan reaksi kimia. Pada masa itu telah diketahui cara membuat anggur, mengawetkan mayat, dan mengolah beberapa logam seperti tembaga dan timah. 
Sekitar abad ke-4 SM, para filsuf Yunani, termasuk Democritus dan Aristoteles, mencoba memahami hakikat materi. Menurut Democritus, materi bersifat diskontinu, terdiri dari partikel kecil yang disebutnya atom. Akan tetapi, Aristoteles menolak pendapat Democritus dengan mengatakan bahwa materi bersifat kontinu, tidak ada yang tidak terbagi. 
Pada abad pertengahan, yaitu dari tahun 500 – 1600, kimia lebih diarahkan ke segi praktis ketimbang pemikiran tentang materi. Pada masa itu, ilmuwan Arab dan Persia telah dapat membuat berbagai jenis zat, seperti alkohol, arsen, zink, asam iodida, asam sulfat, dan asam nitrat. Para ahli kimia abad pertengahan berupaya untuk mengubah beberapa logam seperti besi, tembaga, dan zink menjadi emas. Selain itu, mereka juga berusaha mencari obat mujarab yang dapat memperpanjang umur tanpa batas. Nama ilmu kimia lahir pada masa ini. Nama itu berasal dari bahasa Arab al-kimiya yang artinya perubahan materi. Nama itu diberikan oleh seorang ilmuwan Arab terkemuka, yaitu Jabir ibn Hayyan (700 – 778). 
Kimia modern dapat dikatakan lahir pada abad 18, ketika ahli kimia dari Perancis, Antoine Laurent Lavoisier (1743 – 1794), melakukan serangkaian percobaan yang akhirnya menemukan Hukum Kekekalan Massa. Pada tahun 1803, John Dalton (1766 – 1844), seorang guru sekolah dari Inggris, mengajukan teori atom yang pertama. Sejak Dalton, ilmu kimia berkembang dengan sangat pesat. Pada tahun 1800, baru sekitar 30 unsur yang dikenal. Jumlah ini meningkat menjadi lebih dari 80 pada tahun 1900, dan kini sudah lebih dari 100 unsur. Sebanyak 90 dari unsur-unsur tersebut terdapat di alam, dan selebihnya merupakan unsur buatan.